G C D Bm B Em F# F#m Dm] Chords for Gambang Suling - Lagu Daerah Jawa Tengah (Lirik dan Terjemahan) with song key, BPM, capo transposer, play along with guitar, piano, ukulele & mandolin. Kumpulanlirik dan kunci lagu batak terlengkap dan kunci keyboard dan kunci gitar lagu batak bahkanbanyak yang hapal dengan lagu-lagunya. Namun mungkin banyak yang tak tahu jika di balik kesuksesannya sekarang, ia sebenarnya menyimpan ULAN ANDUNG ANDUNG MANTEN MANTENAN. Di tulis Oleh : Lirik Opo salah - Wandra Solusi Nokia E series Blank hitam Menyusuri sejarah Mbah Ngaliman ( Sedudo ) - Naganjuk cash. save 400 More Lyrics of His Father's Song FIRSTLY JP-RaBa got news about someone who has a collection 400 more Banyuwangi song lyrics. In this day and age, the number of collectors of song lyrics is quite rare. Feeling curious, we immediately went to the man's residence around Jalan Wachid Hasyim, Banyuwangi. Wahono, 54, the name of the collector. The man with a slightly small stature and glasses immediately invited us in. Our conversation with Wahono immediately flowed. While brewing a cup of coffee, the middle-aged man said he was the fifth child of the late Endro Wilis, the creator of the Ulan Andung-andung song which is often sung at every event in Banyuwangi. The songs in his collection are the work of his late father, Boesairi Elman, or better known as Endro Wilis. After serving coffee, Wahono shows his collection. He revealed four large-sized maps. Each map contains 100 song lyric sheet. He explained, The lyrics of the song, which contains lines of words and musical notes, were handwritten by his late father. Then, Some song lyrics that are starting to get damaged are repaired by photocopying and laminating, so it still looks intact. Right, after we saw all the lyrics were handwritten. There is a special snippet with beam notes on the lyrics. On the start page of the map contains the lyrics of the song, Wahono made a kind of table of contents. She said, Among the many children of Endro Wilis, only he wants to care about his father's songs. Not because he's close to his father, but Wahono cares about his father's Banyuwangi songs, which he feels have a lot of meaning. It's not like the current song, which according to him is far from the cultural characteristics of Banyuwangi. Among the sheets is the song Ulan Andung-andung which was written in 1964. To JPRaBa he narrated, The habit of making song lyrics started in the 1950s when Endro Wilis was still a member of the TNI. Andung-andung's Birthday Song, Wahono said, created based on his father's personal experience. While occasionally sipping coffee, Wahono said the meaning of "ulan andung andung" was a big hope about his father's love for his fiancé at that time. But, fate apparently says otherwise. Allowance Endro Wilis married one of the prison guards. "So, father was once arrested by the British and imprisoned in England. Father's fiance used to accompany his mother when sending food, but apparently it made your fiancé get hooked on the mantri guarding the prison,Wahono's story. Because of that experience, his father made a song whose lyrics are so lilting. In addition to a pile of folders containing song lyrics, Wahono also showed the award trophy on behalf of his father as a cultural hero of Banyuwangi. So far, the father of two admitted that he occasionally sings some of the lyrics of the songs that are part of his collection. However, the rest is only kept as evidence if one day someone searches for or sings his father's song. One by one Wahono showed several popular songs by Endro Wilis, such as Isun Who Has A Face, Silk shawl, Miss you, Donge Mekar, and Lambe. "If later someone suddenly sings father's song, like Nini Karlina, who sings Ulan Andung-andung, at least i have real proof,Wahono said. Wahono hopes that there will be special attention regarding the old Banyuwangi songs, which he thinks are very monumental. He remembers the former Regent of Banyuwangi, Samsul Hadi, used to often sing his father's song, even asked to make a song. Banyuwangi songs, Wahyono said, very liked by the people of Indonesia. Even, when migrating to Papua, Wahono listened to the Banyuwangi song playing there. "In my shop, when is the day when there is a Porprov contingent from Probolinggo singing karaoke?. They even sing Banyuwangi song, even though they speak Madurese. Means this Banyuwangi song is prospective, "said the man who owns the restaurant business.radar Register your email to get the Latest Banyuwangi News directly to your mailbox Keywords used the meaning of the song ulan andung andungold banyuwangi songs Simpan 400 Lebih Lirik Lagu Karangan Ayahnya AWALNYA JP-RaBa memperoleh kabar tentang adanya seseorang yang memiliki koleksi 400 lebih lirik lagu Banyuwangi. Di zaman sekarang kolektor lirik lagu dengan jumlah sebanyak pasti cukup langka. Merasa penasaran, kami langsung mendatangi kediaman pria tersebut di sekitar Jalan Wachid Hasyim, Banyuwangi. Wahono, 54, nama kolektor tersebut. Pria berperawakan sedikit kecil dan berkaca mata itu langsung mempersilakan kami masuk. Perbincangan kami dengan Wahono langsung mengalir. Sembari menyeduh segelas kopi, pria paro baya itu mengatakan dirinya adalah anak kelima almarhum Endro Wilis, pencipta lagu Ulan Andung-andung yang kerap dinyanyikan di setiap acara di Banyuwangi. Lagu yang menjadi koleksinya adalah karya almarhum ayahnya, Boesairi Elman, atau yang lebih dikenal dengan nama Endro Wilis. Setelah menghidangkan kopi, Wahono menunjukkan koleksinya. Dia membeber empat buah map berukuran besar. Tiap map berisi 100 lembar lirik lagu. Dia menjelaskan, lirik lagu yang berisi barisan kata dan not balok itu ditulis tangan langsung oleh mendiang ayahnya. Lalu, beberapa lirik lagu yang mulai rusak diperbaiki dengan cara memfotokopi dan melaminating, sehingga masih tampak utuh. Benar, setelah kami lihat semua lirik tersebut hasil tulisan tangan. Tampak sekali coretan khas dengan not-not balok di atas liriknya. Di halaman awal map berisi lirik lagu itu, Wahono membuat semacam daftar isi. Dia mengatakan, di antara sekian anak Endro Wilis, hanya dirinya yang mau memedulikan lagu-lagu bapaknya. Bukan karena dekat dengan ayahnya, tapi Wahono merasa peduli dengan lagu-lagu Banyuwangi ciptaan ayahnya yang dirasa memiliki banyak makna. Tidak seperti lagu sekarang yang menurutnya sudah jauh dari karakteristik budaya Banyuwangi. Di antara lembaranlembaran itu tercantum lagu Ulan Andung-andung yang diciptakan pada tahun 1964. Kepada JPRaBa dia menceritakan, kebiasaan membuat lirik lagu sudah dimulai sejak tahun 1950-an ketika Endro Wilis masih menjadi anggota TNI. Lagu Ulan Andung-andung, kata Wahono, diciptakan berdasar pengalaman pribadi ayahnya. Sambil sesekali menyeruput kopi, Wahono menceritakan arti “ulan andung andung” adalah sebuah harapan besar tentang cinta ayahnya kepada tunangannya saat itu. Akan tetapi, nasib rupanya berkata lain. Tunjangan Endro Wilis menikah dengan salah seorang mantri penjaga penjara. “Jadi, bapak dulu pernah ditangkap Inggris dan dipenjara di Inggrisan. Tunangan bapak dulu sering menemani mbahnya bapak saat mengirim makanan, tapi rupanya hal itu membuat tunangan bapak malah kecantol mantri yang menjaga penjara,” cerita Wahono. Karena pengalaman itu, ayahnya membuat lagu yang liriknya begitu mendayu-dayu. Selain tumpukan map berisi lirik lagu, Wahono juga menunjukkan piala penghargaan atas nama ayahnya sebagai pahlawan kebudayaan Banyuwangi. Selama ini bapak dua anak itu mengaku sesekali menyanyikan beberapa lirik lagu yang menjadi koleksinya. Namun, sisanya hanya disimpan sebagai bukti jika suatu saat ada yang mencari atau menyanyikan lagu ciptaan ayahnya. Satu per satu Wahono menunjukkan beberapa lagu populer ciptaan Endro Wilis, seperti Isun Sing Duwe Rupo, Selendang Sutro, Salam Kangen, Donge Mekar, dan Lambe. “Kalau nanti ada yang tiba-tiba menyanyikan lagu bapak, seperti Nini Karlina, yang menyanyikan lagu Ulan Andung-andung, setidaknya saya punya bukti aslinya,” ujar Wahono. Wahono berharap ada perhatian khusus mengenai lagu-lagu Banyuwangi lama yang menurutnya sangat monumental. Dia mengingat mantan Bupati Banyuwangi, Samsul Hadi, dulu sering menyanyikan lagu ayahnya, bahkan minta dibuatkan lagu. Lagu-lagu Banyuwangi, kata Wahyono, sangat disukai masyarakat Indonesia. Bahkan, saat merantau ke Papua, Wahono mendengarkan lagu Banyuwangi diputar di sana. “Di warung saya kapan hari ada kontingen Porprov dari Probolinggo yang karaokean. Mereka malah menyanyikan lagu Banyuwangi, padahal mereka berbahasa Madura. Berarti lagu Banyuwangi ini prospektif, ” ujar pria pemilik usaha rumah makan tersebut.radar Daftarkan email Anda untuk mendapatkan Berita Banyuwangi Terkini langsung ke mailbox Anda Kata kunci yang digunakan arti lagu ulan andung andunglagu banyuwangi lama Bulan Andung-Andung Uuuulan...andhung andhung Yoro metuo saben ulan saben taun Sinare condro dewi ala emak Kepilu padang mendem gadung bakalan wurung Ulan andhung andhung Ono padhyang ono mendhung ala emak... Tangise wong lanang Kang keduhung Yong yong kelopo, doyong yong Awak kulo keroyong royong Yong yong kelopo, doyong yong Awak kulo keroyong royong reff kembali ke atas..ulan andhung andhung... Suka "Bulan Andung-Andung" ? Lihat lagu lainnya ...

lirik lagu ulan andung andung